السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Jumat, 27 Juni 2025

Gairah Menuntut Ilmu dan Sastra


Ibnu Ma’sum Al-Madani (wafat 1120 H) menulis  dalam kitabnya Silāfat Al-‘Asr fī Maḥāsin Al-Syu’arā’ tentang kecintaannya kepada ilmu dan upayanya mencari ilmu pengetahuan dan sastra. Cuplikan dalam gambar, beliau menuliskan. 
“Sejak aku mulai menggunakan mata hatiku untuk melihat luasnya alam, dan Allah Sang Maha Pemurah memberikan kewajiban belajar padaku (taklif), aku tak pernah berhenti, tekadku selalu menyala bagaikan bintang yang menembus gelap, demi mencapai kebaikan dan keutamaan. Langkahku teguh dan tajam, seperti pedang yang siap memangkas segala rintangan demi meraih kejayaan. Sungguh, ilmu adalah kemuliaan dan kebanggaan, dan apabila seseorang memilihnya, dia akan menemukan harta yang tak ternilai.
Aku gemar mencari makna-makna yang masih perawan, gagasan-gagasan yang masih murni, pada pagi dan petang, dan hatiku selalu bergelora demi menemukan keindahan dan hikmah di balik segala sesuatu.”

Sebagaimana yang diceritakan juga oleh Dr. Muhammad Nuri, bahwa Ibnu Maksum juga melukis kata-katanya "Aku gemar mencari makna-makna yang indah, menyelami syair dan tulisan, dan berhias diri dengan adab, sebagaimana mata dihiasi bulu mata. Dari khazanah sastra, aku memilih yang paling bernilai, yang kuno dan yang baru, dan dari keindahan kalimat, aku petik yang paling unik dan menawan. Dari taman ilmu, aku petik bunga dan buahnya, dan aku perhatikan kisah dan riwayat, terutama dari para ulama dan sastrawan, yang syair dan prosanya masih bergema". 

"Sungguh sering aku bersusah payah mencatat kalimat dan kisah yang langka, sesuai pepatah: ‘Segala sesuatu yang baru punya kenikmatannya.’ Hingga aku mengumpulkan tulisan-tulisan yang halus dan lembut, seakan embusan angin pun iri, dan kalung perbedaannya membuat gadis-gadis tercengang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar