(Pelajaran dari Al-Qur'an dan Realitas Masa Kini)
Halimi Zuhdy
Sedih, melihat realitas hari ini, umat Islam yang masih terus berkonflik, di Arab misalnya. Walau ada Liga Arab, tapi masih belum mampu mempersatukan umat. Tidak hanya di Arab (Timur Tengah), tapi juga di Indonesia, dengan berbagai permasalahannya. Memang, dalam setiap perkumpulan, organisasi, negara, dan umat tidak pernah lepas dari komflik, tetapi tidak harus terus berlanjut dan terus menerus, dan bisa dicarikan soluasinya. Dari konflik itu mendatangkan banyak kelemahan, bahkan sulit untuk menjadi pemenang. Maka, bisa dilihat hari ini, apa yang bisa dibanggakan oleh umat yang terus berkomflik? Semoga Allah selalu memberi pertolongan kepada kita.
Menarik, bila menilik Surat Al-Anfal Ayat 45-46, yang memberikan solusi sebab-sebab kemenangan
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾
﴿ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴾
(QS. Al-Anfal: 45-46)
Menarik Ibnu katsir (774 H) dalam tafsirnya menjelaskan Ayat di atas, "hadza ta'limillah, inilah pelajaran dari Allah tentang adab pertemuan, dan bagaimana menghadapi musuh dengah penuh keberanian" dan beliau mengutip hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Abi Aufa, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau pada suatu hari ketika berhadapan dengan musuh, menunggu hingga matahari condong (ke barat), lalu beliau berdiri di tengah-tengah mereka dan bersabda: 'Wahai manusia, janganlah kalian mengharapkan pertemuan dengan musuh, dan mintalah keselamatan (kepada Allah). Namun jika kalian benar-benar berhadapan dengan mereka, maka bersabarlah! Dan ketahuilah bahwa surga berada di bawah naungan pedang.'" Umat Islam itu bukan mencari musuh, tapi kalau ada yang datang membawa pedang, bom, parang, celurit dan sejenisnya, maka tidak bersabar - bukan diam lo? Tapi, terus mencari solusi terbaik, bukan dengan kekerasan dibalas dengan kekerasan, baru kalau sudah mentok, harus dihadapi dengan gagah berani.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan: "Jika kalian menghadapi musuh di medan pertempuran, maka bersabarlah dan jangan gentar. Perbanyaklah mengingat Allah, karena hal itu akan menanamkan ketenangan dalam hati dan menguatkan jiwa, sehingga kalian akan meraih kemenangan."
Imam Al-Qurthubi menambahkan: "Keteguhan dalam menghadapi musuh adalah kewajiban. Meninggalkan dunia dan berserah diri kepada Allah membantu seseorang untuk tetap teguh, sedangkan mengingat Allah menjadikan hati tenang dan semakin berani." Rasulullah SAW bersabda: "Ketahuilah bahwa kemenangan itu datang bersama kesabaran." (HR. Tirmidzi)
Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Furusiyyah (yang dikutip dari Tadabburiyah di atas) berkata: "Kemenangan sejati tidak bergantung hanya pada jumlah dan perlengkapan, tetapi pada kekuatan iman, keteguhan hati, dan persatuan umat."
Toyyib. Sebab-Sebab Kemenangan dalam Islam dalam gambar di atas, berdasarkan Ayat ini, para ulama menyimpulkan bahwa kemenangan dalam Islam bergantung pada lima faktor utama: 1). Keteguhan Hati (الثَّبَاتُ) – Keberanian dan keyakinan yang kokoh di medan juang. 2). Banyak Mengingat Allah (كَثْرَةُ ذِكْرِ اللَّهِ) – Memperkuat hubungan dengan Allah sehingga hati menjadi tenang. 3). Taat kepada Allah dan Rasul-Nya (طَاعَةُ اللَّهِ وَرَسُولِهِ) – Melaksanakan perintah Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah. 4). Persatuan dan Kesatuan (اتِّفَاقُ الكَلِمَةِ) – Menghindari perpecahan yang melemahkan umat. 5). Kesabaran (الصَّبْرُ) – Kunci utama dalam menghadapi ujian dan rintangan menuju kemenangan.
Toyyib. Bagaimana kita tilik Ddi era modern ini, umat Islam menghadapi berbagai tantangan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Namun, kelemahan terbesar yang terlihat jelas adalah kurangnya persatuan dan penerapan nilai-nilai Islam yang sejati.
Sebagai contoh, dalam banyak konflik, kita melihat bagaimana perselisihan internal melemahkan posisi umat Islam. Ketika umat kehilangan keteguhan dan meninggalkan zikir kepada Allah, mereka kehilangan kekuatan dan mudah dikalahkan. Sebaliknya, jika kita melihat negara atau kelompok yang berpegang teguh pada iman, sabar, dan bersatu, mereka cenderung lebih kuat dan berpengaruh dalam percaturan global.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari ayat ini adalah bahwa kemenangan tidak hanya bergantung pada strategi dan kekuatan fisik semata, tetapi juga pada keimanan, ketaatan, persatuan, dan kesabaran. Umat Islam harus kembali kepada nilai-nilai ini dan menghindari perpecahan yang melemahkan mereka. Jika prinsip-prinsip ini diterapkan, maka kemenangan yang dijanjikan oleh Allah akan menjadi kenyataan.
Semoga kita selalu diberikan kemenangan oleh Allah.🤲
Tidak ada komentar:
Posting Komentar