السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Jumat, 27 Juni 2025

Pesantren di Indonesia

Pesantren itu Unik 

Di Indonesia, ada sekitar 41 ribu pesantren. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan gambaran betapa kaya dan beragamnya wajah pendidikan Islam di negeri ini. Setiap pesantren punya warna sendiri. Kurikulumnya tak seragam, namun justru itulah kekuatannya saling melengkapi dalam keberagaman.
Ada pesantren yang fokus pada pengajian kitab kuning. Ada pula yang merintis pondok wirausaha, membekali santri dengan ketrampilan hidup. Sebagian lain membuka sekolah formal dengan pelajaran sains yang lengkap, bahkan tak sedikit lulusan pesantren yang melanjutkan studi ke universitas-universitas umum, termasuk di luar negeri. Ada pondok Al-Qur'an. Ada pula pondok menulis dan berkarya. Ada pondok yang mengajarkan ilmu kanuragan, ada pula yang menggabungkan tradisi tarekat, seni, dan budaya. Dan masih banyak sekali, dan semuanya unik.

Namun, di tengah keberagaman itu, ada satu benang merah yang menyatukan: jamaah dan ngaji. Dua hal ini adalah napas pesantren. Karena ilmu yang dipelajari di pesantren bukan sekadar pengetahuan dunia, tapi sarana mendekatkan diri kepada Tuhan. Tanpa itu, keberkahan bisa menjauh.
Expo Pesantren yang diadakan RMI NU kota Malang  Rmi Malang ini bekerjasama dengan Mahad Pusat Al-Jami'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bukanlah ajang pamer. Ini adalah panggung untuk menunjukkan bahwa pesantren itu ada dan terus bergerak, meski kadang tanpa donatur tetap, apalagi sokongan besar dari pemerintah. Ia tetap berjalan—pelan tapi pasti—menyesuaikan dengan kemampuan yang ada. Bahkan dalam kondisi sulit, saat biaya hidup tinggi, harga kos dan kontrakan melambung, para santri tetap bertahan. Ada yang kuliah sambil nyantri, ada yang bekerja sambil tetap menjaga jadwal mengaji.

Pesantren bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah ruang hidup, tempat tumbuhnya karakter, kesabaran, dan keteguhan hati. Dan di tengah dunia yang semakin bising dan cepat, pesantren hadir sebagai penjaga keseimbangan: tempat di mana ilmu, iman, dan akhlak diramu dalam kehidupan sehari-hari.

Ya, pesantren itu unik. Dan karena itu, ia layak untuk terus diperkenalkan, dicintai, dan didukung.

***
Semoga tambah berkah.  
Cc kyai Hodri Ariev Gus Achmad Shampton Masduqie Yai Ahmad Izzuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar