السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Rabu, 21 Mei 2025

Ketika Janda Bertanya


Halimi Zuhdy

Ketika mengisi pengajian di majlis taklim ibu-ibu dan ukhti-ukti, terkadang agak rikuh, selain ganteng sendiri, juga harus selektif memilih kata-kata, takut ada yang baperan dan takut keselio lidah, akan menjadi berabe.wkwkw
ketika memberikan kajian plus pengajian di masjid di ujung kampung tentang besarnya pahala seorang istri yang berbakti kepada suaminya, tentang betapa mudahnya jalan menuju surga bagi wanita yang taat dan sabar dalam rumah tangganya. Jamaah pun terdiam, hanyut bersama suasa. Wkwkw. Apalagi ditambah tema, istri yang romantis dan tidak suka marah-marah sama suaminya, maka pahala akan berlipat.

Di sudut ruang pengajian, seorang wanita paruh baya yang -sepertinya- sudah lama menjanda duduk terdiam. Sepertinya matanya berkaca-kaca (loh kok tahu?). Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Setelah saya selesai berbicara, ia pun mengangkat tangan, suaranya bergetar saat bertanya, "Ustadz... bagaimana dengan saya yang sudah tidak punya suami lagi? Apakah saya masih bisa meraih pahala sebesar itu?"

Seketika suasana hening. Saya hanya bisa diam dan mencoba tersenyum; 

"Ibu... Allah itu Maha Adil dan Maha Penyayang. Jangan pernah merasa bahwa peluang Ibu untuk mendapatkan surga lebih kecil. Justru, di balik setiap keadaan, Allah membukakan jalan pahala yang lain. Ketika Ibu tidak lagi memiliki suami, Allah memberikan Ibu waktu lebih untuk lebih dekat kepada-Nya. Dengan tahajjud Ibu di sepertiga malam, dengan lantunan Ayat-Ayat suci yang Ibu baca, dengan doa-doa panjang yang Ibu panjatkan dalam sepi, semua itu menjadi jalan yang luas menuju rahmat-Nya."

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Seutama-utama shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.’” (HR. Muslim, no. 1163). Ibu sekarang punya lebih banyak kesempatan untuk memperbanyak amalan itu."

"Dan bila Ibu menjaga anak-anak Ibu, membesarkan mereka dengan iman dan akhlak yang mulia, itu adalah jalan besar menuju surga. Rasulullah bersabda, ‘Aku dan wanita yang rambutnya kusut dan hitam karena mengurus anak-anaknya (dengan sabar) akan bersama-sama di surga seperti ini,’ beliau mengisyaratkan dua jarinya yang dirapatkan.' (HR. Ahmad, no. 16644)."

"Ketahuilah, setiap pengorbanan Ibu tidak pernah sia-sia. Allah berfirman: ‘Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.’ (QS. Al-Insyirah: 6). Ibu diuji bukan untuk disakiti, tapi untuk dimuliakan. Setiap tetesan air mata dalam kesabaran, setiap kelelahan dalam mendidik anak, setiap doa dalam sunyi malam, itu semua disaksikan dan akan diganjar oleh Allah dengan balasan terbaik."

"Bagi wanita yang masih memiliki suami, jalan mereka melalui ketaatan kepada suami. Bagi wanita yang suaminya telah dipanggil Allah, jalan mereka adalah pengabdian penuh kepada Allah dan amanah keluarga. Kedua-duanya mulia di sisi Allah. Tinggal bagaimana kita husnudhan kepada-Nya."

"Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Ajaib sekali urusan orang beriman. Semua perkaranya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, itu kebaikan baginya. Jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, itu pun kebaikan baginya.’ (HR. Muslim, no. 2999)."

"Jadi Ibu, jangan bersedih. Suami yang telah wafat bukanlah akhir dari kebahagiaan. Ini adalah awal dari perjalanan cinta yang lebih dalam kepada Allah. Hidup akan tetap indah bila kita memandang segala sesuatu dengan mata hati yang bersyukur."

Sepertinya ibu itu pun terdiam dan semoga dapat menjawab pertanyaan ibu tersebut. Dan semoga tulisan di atas, sedikit menjawab pertanyaan janda tersebut atau mungkin yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar