السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 07 Mei 2018

SIAPALAH DIRI

(Menguap Diri, yang Sok Suci)
Halimi Zuhdy



"Ha.. Ha.. Ha.." Riuh suara tawa para sahabat, entah apakah ada yang lucu, atau meledek. Nabi Muhammad SAW langsung menegur mereka, "Apa yang membuat kalian tertawa", para sahabat yang berada di tempat itu terdiam, tertegun, dan gugup, mereka belum sampai menjawab pertanyaan Nabi, dan Rasulullah SAW melanjutkan tegurannya, "Apakah karena betisnya yang kecil? Semua pada terdiam,  tak seorang pun berani menjawab. 

Kemudian Rasulullah SAW menyampaikan sabdanya, “Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya kedua (betis)nya lebih berat dari Gunung Uhud dalam timbangan amal.”

Ternyata para sahabat itu menertawakan keadaan betis Abdullah bin Ma'ud yang kecil, ketika itu Rasulullah SAW meminta tolong kepada sahabatnya ini untuk mengambil batang siwak dari pohonnya. Saat memanjat pohon itulah, betisnya yang kecil terlihat. Mereka pun tertawa. 


Sungguh, bentuk tubuhnya tak membuat ia rendah, ia adalah generasi terbaik, ia disebut-sebut Nabi paling bagus bacaan Al-Qur'annya dan paling baik pemahamannya. Suatu saat Nabi SAW bersabda, "Barang siapa cinta dan senang membaca al-Qur’an sesuai yang diturunkan, hendaklah ia membacanya sesuai bacaan putranya Ummu Abad (Abdullah bin Mas'ud) .” Sungguh kemuliaan baginya, pujian-pujian Nabi mengalir untuknya, pujian yang sangat indah, Nabi tak melihat fisiknya, tak memandang bentuk tubuhnya, betisnya yang kecil, lebih berat dari gunung Uhud, bagaimana dengan anggota tubuhnya yang lain. 

Beberapa hari yang lalu, mata saya menyapa seorang mahasiswa, ia sedang bergegas menuju masjid Tarbiyah UIN Malang, terharu dan takjub, tidak hanya hari itu, setiap kaki ini ke Masjid itu, ia selalu berada di barisan para jamaah. Tubuhnya paling rendah dari para jamaah, langkahnya lambat, kakinya tidak kelihatan, karena ia terlahir tidak seperti kebanyakan orang. Ia melangkah dan berjalan dengan kakinya. 

Tapi, Masyallah, ia tidak pernah mau dituntun, menolak dibelikan kursi roda atau sejenisnya. Ia mampu menempuh jarak jauh menuju tempat kuliah, dengan semangat membara ia menaiki tangga dari lantai satu ke lantai dua dan tiga, ia tidak mau dibantu. Tapi, senyumnya selalu menyapa orang yang memandangnya. 

Ahmad Makki, namanya. Berasal dari Garut, lahir di Makkah, menempuh jarak sangat jauh sekali menuju Malang, tuk menuntut Ilmu. Tak ada raut sesal, tak ada raut sedih, apalagi menyesali tubuhnya. Semangatnya, membuat hati ini takjub, membuat diri ini kerdil, tak ada apa-apanya. Dengan fisiknya yang demikian, ia rajin shalat, rajin kuliah, dan masih mengikuti berbagai organisasi; kepenulisan dan keagamaan. Saya ajak untuk menulis antologi bersama, ia senang, wajahnya berseri. Semangat membara. Saya tanya, "Apakah di UIN ada yang menggagunya?", dia tersipu, dengan bersyukur, "Tak pernah diperlakukan berbeda, semuanya baik-baik ustad", katanya.
Sekuat benteng Janjira, dari keanehan pandangan mata. sekeras baja, kemauannya. Allah berikan kepadanya, hati yang lembut, dan keyakinan kuat, bahwa fisik bukanlah halangan untuk belajar ilmu di antara para mahasiswa yang secara fisik lengkap.
Saya melempar tanya, mengapa ia memilih Malang

empat belajar, jauh dari Garut, . "Saya disuruh Kyai ustadz, kalau ingin kuliah, di Malang", Ia menurut pada kyainya, ia ta'dhim padanya, walau orang tuanya tidak tega, dan kasihan, melihat putra satu-satunya berada jauh di sisinya. Tapi, karena semangat bara itulah, orang tuanya melepaskan putra tercintanya. Demi Ilmu yang ditempuhnya. 

Sungguh, tak ada apa-apanya tubuh ini, malu melihat diri, yang masih malas melangkah kaki menuju keindahan ibadah pada Ilahi, ia berbegas dengan otot tangannya menjadi kaki, menuju angan sorga yang indah sekali. 

Allah memberikan kekurangan pada satu sisi, tapi Allah selalu memberikan kelebihan di sisi lainnya, Rahmah Allah melimpah ruah. 

Malang, 3 Mei 2018
https://www.instagram.com/p/BiTqDWgnf7D/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar