Facebook Halimi Zuhdy
Jumat, 06 Januari 2017
Fatwa Cinta 24
Halimi Zuhdy
Ketika kau ditanya, siapakah yang paling kaya?, maka jawablah segera, saya.
Mengapa saya, karena ke-saya-an dan ke-aku-an adalah perwujudan kekayaan itu.
Betapa, saya/kita sungguh sangat kaya. Hal ini berawal dari seseorang yang selalu mengeluhkan giginya yang sakit, harus dicabut dan diganti dengan gigi palsu, harganya ratusan ribu. "Mahal sekali ya, wong hanya satu gigi".
Beberapa menit berikutnya, bertemu seseorang yang tidak bisa kentut, dan mengeluhkan besarnya bayaran yang harus dikeluarkan, sekali kentut 70ribu, sedangkan sehari, normalnya kentut 27 kali, kalau 27x70=1.890.000. "Kentut saja, mahalnya selangit".
Beberapa hari kemudian, bertemu dengan orang yang matanya diperban, kenapa mata Bapak?, _ini nak, mata saya baru dioperasi katarak, harganya mahal banget. Dua jutaan keatas, belum lagi kaca matanya
Baru saja berbicara dengan Bapak tadi, tiba tiba tetangga saya memanggil dengan kerasnya, ustadz!, saya jenuh dengan kehidupan saya, masak setiap minggu harus cuci darah, sudah banyak uang yang saya keluarkan.Paling murah 1.000.000, teman saya gagal ginjal kronik stadium 5 cuci darah 2x dalam seminggu, sehingga dalam sebulan bisa melakukan 8x hemodialis atau mengeluarkan biaya min 8 juta.
Ketika pulang kampung, saya bertemu dengan tetangga yang sesak nafas, dan harus menyemprotkan obat setiap hari, bahkan beberapa jam sekali. sudah beberapa tahun saya menggunakan alat ini, satu botol paling murah 100ribu. Mungkin, kalau dibelikan sapi, sudah banyak, ternyata sehat itu mahal ya.
Masyallah betapa kita sangat kaya, dari lahir tumbuh gratis sampai sekarang. Mendengar gratis, menghirup udara gratis, mengeluarkan angin gratis, buang air besar besar kecil gratis, jantung berdetak gratis, darah mengalir di tubuh gratis, getah bening gratis, semunya gratis, kalau kita hitung apa yang terjadi setiap detik dalam tubuh kita, kita angan heran dan takjub, betapa Tuhan memberikan hal yang luar biasa.
Seandainya kita membeli kepada Tuhan, berapa biaya yang akan kita keluarkan, mungkin sehari bisa 1 milyar lebih, kita bayar satu keluarnya nafas saja dikali 30 ribu, sudah berapa juta rupiah kita keluarkan, belum yang lainnya. Ini kekayaan yang Allah berikan dalam kehidupan kita.
Kita sungguh kaya, uang harta kita melimpah, seandainya kita keluarkan untuk berobat, mampukah kita? Maka _kita_ adalah orang kaya, super kaya.
Masihkah kita mengeluhkan kehidupan kita, _saya miskin, saya tak punya apa apa, saya sakit ini saya sakit itu, sedangkan kehidupan diberikan gratis olehNya, belum alam dan isinya.
Kesehatan, Allah berikan mulai kecil, tapi kita selalu melihat duri di bunga mawar, lupa melihat embun mutiara di atasnya.
Fabiayyi ala irobkuma tuadziban, nikmat apalagi yang kamu dustakan.
Malang, Jumat. 30/12/2016
Ditulis di pagi, ketika telinga masih mendengar kicau burung dari tetangga, dan mata masih menikmati bunga bunga indah, dan mulut masih menyempatkan menyuruput kopi hangat, tangan masih bisa bergerak untuk merangkai kata, dan tadi malam masih bisa bermimpi tentangnya_.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar