السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Kamis, 16 November 2023

Selamat atas Kelahiran Buku Terbaru Santri PP. Darun Nun


Walau tidak selalu ada kesempatan untuk mendampingi santri merajut kata-kata menjadi kalimat dan kemudian hadir dalam karya (buku). Tapi, bahagianya tidak terkira, sangat senang sekali. Buku baru itu, mirip dengan kelahiran bayi yang baru lahir ke dunia. 

Buku yang baru terbit dan kelahiran bayi memiliki beberapa persamaan, kedua peristiwa ini merupakan awal dari kehidupan baru. Buku yang terbit lahir dari ide dan gagasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tulisan. Bayi baru lahir dari rahim ibu dan memulai kehidupannya di dunia. 
Kedua peristiwa ini membutuhkan proses yang panjang dan penuh perjuangan. Penulis buku harus melewati proses brainstorming, riset, penulisan, dan penyuntingan. Ibu hamil juga harus melewati proses kehamilan selama sembilan bulan, serta persalinan yang terkadang bisa berlangsung lama dan menyakitkan. Entah, sebelum hamil, tentunya perjuangan begitu asyik.wkwkwk. 

Dan pastinya, kedua peristiwa ini disambut dengan sukacita oleh orang-orang terdekat. Keluarga dan teman-teman penulis buku akan menyambut kelahiran karyanya dengan penuh rasa syukur dan bangga. Keluarga dan kerabat ibu hamil juga akan menyambut kelahiran bayinya dengan penuh kebahagiaan. Santri, para asatidz, pengasuh dan tentunya para penulis bersuka ria atas lahirnya buku barunya. 
Kelahiran buku baru karya santri PP. Darun Nun memiliki keindahan tersendiri. Buku-buku ini lahir dari tangan-tangan santri yang masih muda dan penuh semangat belajar. Ide-ide yang tertuang dalam buku-buku tersebut merupakan hasil dari proses pembelajaran yang panjang dan mendalam. Terima kasih banyak kepada yang mendampinginya, terutama ustadz Aziz dan Ustadz Ilyas, ini buku yang kesekian. 

Kelahiran buku baru karya santri PP. Darun Nun juga menjadi simbol harapan baru, khususnya bagi pesantren Darun Nun. Buku-buku tersebut menunjukkan bahwa santri memiliki potensi yang besar untuk berkarya dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Santri-santri yang menulis buku tersebut telah melewati proses kreatif yang panjang. Mereka harus menggali ide, melakukan riset, dan menulis dengan penuh kesungguhan. Buku-buku tersebut tidak hanya berisi pengetahuan, tetapi juga pesan moral yang bermanfaat bagi masyarakat. 

***
"Karyanya biasa-biasa saja kok" kata orang yang iri, "ah, kamu bisa tah menulis!?" Sambut mas Kacong di balik jendela. 🤩

Selamat Ya Darunnun Nun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar