السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 17 Oktober 2022

Irak, Bagaimana Kabarmu Kini?

Halimi Zuhdy

Bagaimana Irak hari ini?. Setelah Saddam Husain digantung, seakan-akan negeri Irak juga digantung antara bumi atau langit. Antara titik terendah, dan baris-baris yang semu. Antara maju dan mundur. 

Irak. Pernah menjadi ibu kota pemerintahan Islam. Sayyidina Ali bin Abi memindahkan ibu kota dari Madinah ke Irak. Kufah pernah menjadi kota paling penting dalam peradaban Islam. Ia kota pertama kali digenggam oleh tangan kaum muslimin di luar semenanjung Arab. Kota ini, menjadi sejarah paling cemerlang dalam kemajuan intelektual muslim. 
Kalau mendengar Kufah, maka pasti mendengar kata Basroh. Tempat para ulama hebat lahir, tempat majelis-majelis ilmu digerakkan. Kitab-kitab seperti kecambah yang terus tumbuh. Dua kota ini sangat akrab di telinga sejak penulis berada di pondok, bahkan penulis lebih mengenal dua kota ini dengan beberapa kota lainnya. Mengapa?, Karena dalam kitab al-Fiyah, Kufah dan Basrah dua madzab Nahwu yang selalu dibincangkan.

Kufah dibebaskan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, sekitar tahun 637 M. 636 kota ini benar-benar dalam genggaman kaum muslimin, setelah kekuatan adidaya Bizantium dan Romawi takluk dalam pada perang Yarmuk. Dulunya, Kufah bukanlah taman-taman surga, yang dipenuhi dengan perkebunan, juga bukan pohon-pohon rindang dan asri. Ia adalah padang pasir terbuka, kemudian dipilih menjadi tempat bermukim. Karena orang Arab senang tempat terbuka, yang dapat mengembalakan hewan peliharannya. 

Pading pasir tebuka itu kemudian didesain dengan arsitektur Persia oleh sahabat Nabi SAW, di antaranya adalah Sa'ad. Terutama Masjid dan beberapa gedung pemerintahannya. Bisa dibayangkan betapa indahnya. Ketika bangunan mulai banyak berdiri, maka para sahabat Nabi mulai pindah ke Kufah. Dan jadilah kota ini, kota peradaban yang luar biasa. 

Irak. Tidak hanya ada Kufah, ada pula kota Basrah. Belum lagi dengan kota Baghdad, yang aduhai sangat kerennya dalam sejarah. Dan Baghdad ini menjadi kota terbesar setelah kota Kairo di Timur Tengah. Ia dijuluki kota seribu satu malam. Baghdad berdiri, setelah di dinasti Abbasiyah berdiri. Tapi, Mongol di bawah komando Hulagu Khan, membuat mimpi-mimpi indah Baghdad itu berhenti. 

Bagaimana dengan Irak hari ini? Saya tidak terlalu banyak mengikutinya. Hanya saja banyak menikmati beberapa ahl lughah wa nahwu dan beberapa sastrawan Arab terkemuka. Dan juga beberapa madhzab fiqih. Seperti Syekh Fadhil Shaleh Assamarai dan lainnya. 

Irak. Negeri para intelektual. Di negeri ini banyak memproduksi para ulama yang luar biasa. Dapat dibaca di peta berikut. Mazhab-mazhab fiqih yang didirikan di Irak dan para ulama dan pengikut ulama yang paling terkemuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar