oleh Halimi Zuhdy
Perjalanan ke Bali kali ini bukan yang pertama, kalau tahun kemarin dalam rangka ziaroh ke beberapa tokoh agama di Lombok tanpa melupakan Bali, ya sekedar melihat beberapa keindahan yang diciptakan Allah di beberapa titik kota yang sudah masyhur di jagat internasional. Kali ini, hanya berkunjung ke Bali, untuk menambah beberapa ilmu terkait dengan ilmu bahasa (linguistik), meskipun tidak melupakan tempat-tempat indah yang sudah dirancang oleh panitia.
Memasuki Sanur, melihat keindahan, tidak jauh berbeda dengan kota malang yang asri, bunga-bungan berkeliaran di mana-mana, menghijau dengan paduan alam yang begitu menggoda, bangunan-bangunan adat Bali yang tertata rapi, mempunyai cirri khas tersendiri, dengan gaya bebatuan yang tersusun rapi, tanpa semen yang terpolesi, sungguh merasa berada pada zaman hindu, yang kanan kiri bernuansa candi. Kalau di Malang ada candi Badut, di Jogjakarta candi brobudur, Jawa Tengah Brambanan, kalau di Bali berbagai candi mudah ditemukan sampai-sampai saya tidak bisa membedakan.
Beberapa jam kemudian, saya memasuki hotel sederhana namanya hotel Canang Asri, terletak didaerah ramai, depannya ada lapangan golf. Memasuki rungan hotel, ah agak sedikit kecewa, karena beberapa peralatan kamar mandi yang kurang lengkap, tapi tak apalah, yang penting ada kolam renangnya, asyik juga, di depan kamar kolam renang yang cukup indah dan menantang untuk saya lompati, tapi saying tidak membawa baju renang.he3.
Senang bercampur galau, senangnya sudah berada di Bali dengan teman-teman doctoral yang ingin menyelesaikan desartasinya. Galaunya tidak bisa bertemu dengan Bapak Ersis Wirmansyah Abbas orang yang gila menulis, menulis tanpa beban, menulis sak karepe dewe tapi luar biasa. Di kamar kumpul dengan gus Fathoni sang dewan tarjih Muhammadiyah, yai Thoriq wartawan jalanan (pengukur jalan) dan saya yang sastrawan cinta (katanya, soalnya selalu ada kata cinta yang terurai dari mulut ini, gak tahu juga.) di kamar tak bisa beristrahat, waktu yang cukup sempit, akhirnya menulis dan menulis sambil mengomentari puisi-puisi yang sudah saya tulis dalam perjalanan “Kerinduan dan Dermaga Bali”. Ya..katanya pak Ersis menulis dan menulis.
Jam 07.30. sarapan pagi dengan makanan ala Jawa (meskipun rasanya Bali, menjadi tidak jelas), sambil nonton televise yang memberitakan Osama bin Laden yang masih kabur dan tidak jelas beritanya, ah males, dibodohi Amerika terus, jadi budak pemberitaan.
Jam 08.00 diobrak-obrak untuk berangkat ke IALF education and Development, sambil menunggu bis yang mau mengantarkan, ya foto-foto dengan orang Bali. Di Sanur, mengelilingi tempat-tempat yang tidak jauh berbeda dengan tempat yang lain, saya melewati Jalan Pas Ngurangrai, Jl. Pungutan dan beberapa jalan yang tidak bisa saya sebutkan.
Bis meluncur menuju IALF, untuk mengikuti pembelajaran di hari pertama, mudah-mudahan dapat menambah wawasan pembelajaran bahasa…..!
Sanur Bali, 05 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar