السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Kamis, 24 Agustus 2023

Diwan Al-Qahwah (Antologi Puisi Kopi)



Buku Keren, tapi belum di tangan. Hanya sempat membaca pengantar di balik cover karya hangat ini. Puisi-puisi tentang kopi yang ditulis mulai abad kesembilan hijriyah. 
Dalam pengantarnya, Majid Al-Ahdal menulis

"Buku ini adalah sebuah kumpulan puisi (Diwan Syi'ri) yang saya himpun dengan sistematis. Beberapa puisi dalam buku ini saya temukan dari naskah-naskah kuno, dan juga beberapa catatan karya sastra dan sejarahnya. Niat saya hanya untuk merangkum lebih banyak materi yang terkait dengan Adab Al-Qahwah (karya sastra tentang kopi) dalam format yang terstruktur, saya menyadari, bahwa buku ini tidak mungkin memuat semua hal tentang kopi. Ada beberapa puisi yang sulit saya tulis dalam buku ini karena butuh rujukan yang jelas, kalau tidak jelas, saya tidak memasukkan dalam buku ini.

Selain itu, dalam buku ini, saya berusaha untuk memadukan pandangan sejarah kopi dengan emosi, dan juga mengklarifikasi beberapa bagian yang belum terungkap dalam sejarah kopi di dunia Arab, saya ungkap dalam buku ini. 

(Dalam pengantar panjangnya), Saya meyakini bahwa dalam pengantar ini, saya telah memberikan wawasan, manfaat, dan temuan yang tidak dapat ditemukan dalam sumber lainnya. Dalam hal ini, saya berkeyakinan bahwa saya telah memberikan sesuatu yang berbeda dan bernilai" 

Kurang lebihnya seperti itu, bagi yang sudah dapat bukunya, mohon berbagi🥰

Ini daftar isinya, Keren Banget 
Dan ini
Pasti Asyik Poool

Jumat, 11 Agustus 2023

Ukuran Tongkat Nabi Musa

Halimi Zuhdy

Saya kaget. Ketika menemukan bentuk dan ukuran tongkat Nabi Musa di Topkapi. Entah, apakah tongkat yang ada di etalase Topkapi ini benar tongkat yang digunakan Nabi Musa, atau hanya gambarannya?. AllahuA'lam. Kagetnya, karena bentuk dan ukurannya berbeda dengan apa yang selama ini saya lihat di gambar-gambar kisah Nabi Musa, panjang dan besar, setinggi dada beliau. Sedangkan di Museum Topkapi, tongkat yang berwarna abu-abu, panjangnya juga tidak seberapa demikian juga besarnya. 
Dalam Al-Qur'an, tongkat Nabi Musa tidak diceritakan besar kecilnya, panjang pendeknya. Karena hal ini, bukan subtansi dari penggunaan tongkat tersebut. Dalam Ayat Al-Qur'an diceritakan; 

  وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى  قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى  قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى  فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى  قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى 

“Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.” 

Tongkat Nabi Musa, di antaranya digunakan untuk merontokkan dedaunan untuk makan kambingnya, dan dalam Ayat yang lain, dilemparkan ke tanah kemudian menjadi ular, untuk membelah lautan, dan masih banyak kegunaan tongkat tersebut. Tapi, seberapa ukirannya? Ini tidak banyak refrensi yang menceritakan hal tersebut. Ada penjelasan, dalam mauqi' Ahl Sunnah wal Jamaah,  Tongkat Nabi Musa memiliki panjang sepuluh hasta (sekitar 18 meter). Ia memiliki dua cabang di bagian atasnya yang digunakan untuk menggantungkan barang-barang Nabi Musa, seperti busur dan panah. Di malam hari, kedua ujung tongkat ini bercahaya seperti lilin. 
Seperti apa sih bentuk sebenarnya? Dalam sebuah dokumen di Hagia Sophia di Istanbul mengklaim bahwa tongkat Musa sama dengan yang dipajang hari ini di Istana Topkapi , dan Istana Topkapi memelihara peninggalan terkenal lainnya, terutama yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad seperti busur, pedang, sidik jari, dan bahkan giginya. Istana Topkapi resmi menjadi museum pada tahun 1924, dan barang antik ini dipajang untuk umum pada tanggal 31 Agustus 1962. Konon Sultan Selim I (1512-1520) memindahkannya ke Istana Topkapi setelah penaklukan Mesir pada tahun 1517 (A'sha Musa).

Tongkat Nabi Musa di Museum Istana Topkapi dianggap sebagai salah satu dari beberapa benda keramat yang disimpan di museum tersebut. Itu dianggap sebagai warisan berharga dan memiliki nilai simbolis bagi banyak orang yang mengunjungi museum tersebut. Meskipun demikian, keotentikannya tidak bisa dipastikan dan masih menjadi subjek kebanyakan di kalangan sejarawan dan ahli agama. Penting untuk diingat bahwa sejarah dan klaim mengenai artefak religius seperti ini bisa sangat bervariasi dan sering kali bergantung pada keyakinan dan tradisi budaya yang berbeda.

Terkait dengan Tongkat ini, banyak memiliki versi, apalagi dalam agama Nasrani dan Yahudi. Baik warna, bentuk, dan ukurannya. Tetapi, dalam kepercayaan semua agama, bahwa tongkat Nabi Musa itu ada, dan adalah mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Musa. 

Allahu'alam.

*Gambar-gambar di video bisa dilihat di* 👇
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02cTjbJnkTpk6QCJwKKYeSSmA5kyM9vCS8TawTZ4bFk8ciZPeU7e81MAa1bPQC4zKtl&id=1508880804&mibextid=Nif5oz

#Ngaji Turki 16

Rabu, 09 Agustus 2023

Arkhabil, Nusantara dan Indonesia

Halimi Zuhdy

Bagi pecinta bahasa Arab, kata Arkhabil sangat dekat dengan Indonesia. Bahkan, kata ini seakan-akan bukan lagi bahasa Arab, tapi bahasa Indonesia. 

Kalau ditelisik lebih jauh, kata "Arkhabil" bukan berasal dari Bahasa Arab asli, tetapi dari bahasa Lati yang diserap kedalam bahasa Arab yaitu Archipilacos yang artinya laut utama. 

والكلمة مشتقة من اللاتينية (أرخيپيلاكوس) وتعني (البحر الرئيسي)، وهو اسم تاريخي لبحر (إيجه باليونان).

Dan dalam bahasa ilmiah, kata Arkhabil adalah  untuk menyatakan suatu gugusan pulau (berdekatan satu sama lain), baik jumlah maupun ukurannya, baik berpenghuni maupun tidak. Dan nama ini merupakan nama sejarah untuk Laut Aegea yang berada di Yunani.

Oh ia, mengapa sangat dekat dengan Indonesia, karena Indonesia adalah kepulauan terbesar di dunia. Dan kata Arkhabil kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kepulauan. Orang Indonesia patut berbangga, karena banyaknya pulau tidak banyak perpecahan, berbeda-beda tetap satu jiwa dalam ruh Bhinneka Tungkal Ika. MasyaAllah.

Dan, jumlah pulau di Indonesia ada 14.572 pulau. Pulau-pulau tersebut tersebar di setiap provinsi yang ada di tanah Indonesia. Pulau terbanyak berada di Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan paling sedikit, adalah Jambi. Riau selain terbanyak, juga memiliki pulau terkecil dan terluar. Asyik ya, kalau bisa menjelajah kepulauan ini. Pulau terpadat adalah Jawa dengan populasi yang signifikan.

Kata "pulau" berasal dari bahasa Melayu, yang pada gilirannya berasal dari bahasa Sanskerta "dwipa" yang berarti "daratan". Sedangkan "kepulauan" berasal dari kata dasar "pulau" yang diberi awalan "ke-" dan akhiran "-an", yang mengindikasikan kumpulan atau sekumpulan pulau-pulau. Bagaimana dengan kata Nusantara?. 

Kata "Nusantara" berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang terdiri dari kata "nusa" yang berarti "pulau" dan "antara" yang berarti "antara" atau "di antara". Jadi, secara harfiah, "Nusantara" dapat diartikan sebagai "pulau-pulau di antara" atau "pulau-pulau yang terletak di antara". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada wilayah kepulauan di Indonesia secara keseluruhan. Cek Yuk!!! Di buku IPS 🥰. Kangen sekolah MI lagi. 

Oh ia, kata Dwipantara sama persis dengan kata Nusantara, demikian juga Indonesia "Negeri Arkhabil". 

Akhabil, Dwipantara, Nusantara...Indonesia Jaya.

***
Gambar dari Bobo.grid.Id

Sabtu, 05 Agustus 2023

Masjid Sultan Bayazed II, Jejak Keindahan Sejarah Ottoman di Amasya

#Ngaji Turki 11

Halimi Zuhdy

Masjid di Turki memang keren-keren. Tidak hanya bangunannya yang kokoh dan indah, tapi dinding-dindingnya dapat berbicara dan penuh wasiat-wasiat bermakna. Walau umurnya cukup sepuh, tapi gayanya selalu tampak muda. 

Setelah beberapa masjid saya temukan di Cappadocia, rute selanjutnya menuju Kota Amasya. Amasya sangat unik dan mempunyai sejarah indah dengan Ottoman. Awalnya saya tidak mengira ada masjid yang cantik dan menawan, tahunya sebelum ke Turki, hanya mendengar Hagia Sofhia, Suleymaniye, dan Grand Mosque,  ternyata di Amasya ada masjid ciamik dan bersejarah, Masjid Sultan Bayazid II (Sultan Beyazid II Cami), masjid ini yang akan saya ceritakan. 
Akan tambah menarik mengenal masjid Sultan Bayazed II kalau mengenal Kota Amasya. Amasya dan Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman). Amasya memiliki hubungan yang erat dengan Ottoman karena merupakan salah satu kota penting dalam sejarah kesultanan Ottoman. Pada masa lalu, Amasya berperan sebagai salah satu pusat pemerintahan dan wilayah strategis bagi kesultanan Ottoman. 

Kota ini memiliki nilai strategis karena posisinya yang strategis di sepanjang jalur perdagangan dan militer di wilayah Anatolia. Saya perhatikan, walau jalannya tidak terlalu luas, tapi kanan kirinya cukup asyik sekali. Banyak saya temukan bunga-bunga matahari yang terhampar.  Amasya juga menjadi tempat kelahiran beberapa sultan dan tokoh penting dalam sejarah Ottoman. Salah satu sultan terkenal yang lahir di Amasya adalah Sultan Bayezid I, yang dikenal dengan julukan "Bayezid the Thunderbolt" atau dalam bahasa Arab "بايازيد الصاعقة" karena keberaniannya di medan perang. Sang Petir. 
Lah, Masjid Sultan Bayazed II inilah yang sedikit akan saya tilik. Masjid Sultan Bayezid II di Amasya memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Dibangun pada awal abad ke-16, masjid ini hasil dari perintah Sultan Bayezid II dari kekhilafahan Ottoman. Sultan Bayezid II, yang merupakan anak dari Sultan Mehmed II, memerintah dari tahun 1481 hingga 1512.

Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1485-1486 dan selesai beberapa tahun kemudian. Masjid ini menampilkan arsitektur klasik Ottoman  (ustmaniyah) yang indah dengan penggunaan batu dan bata sebagai material utama. Dengan menonjolkan kubah yang mengagumkan dan menara setinggi, masjid ini mencerminkan kebesaran dan keagungan masa kekhilafahan Ottoman pada masa itu. (Keterangan di dinding masjid).

Dan tempat cukup luas, selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sultan Bayezid II juga berfungsi sebagai kompleks keagamaan Islam yang mencakup madrasah, rumah sakit, dan pemandian umum untuk masyarakat. Tempat ini menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan agama di Amasya pada masa Utsmaniyah. (Penjelasan penulis ambil dari papan info depan masjid Bayazed II). 

Saya menunggu shalat Maghrib sampai shalat Isya' di Masjid bersejarah ini, saya lihat anak-anak riang bermain, dan para pengunjung dari beberapa negara cukup antusias melihat pintu dengan ukiran seperti burung, ada huruf-huruf Arab yang sangat mencolok dari beberapa tempat, sepertinya huruf Waw dan Qaf. 

Dengan kombinasi seni dan arsitektur yang megah, Masjid Sultan Bayezid II menjadi warisan bersejarah yang berarti bagi kota Amasya dan masyarakatnya. Masjid ini terus dipelihara dan dijaga dengan baik sebagai salah satu situs bersejarah yang penting di wilayah Anatolia, memungkinkan kita untuk menghargai dan menghormati keindahan dan keagungan masa lalu Ottoman.

Amasya juga menjadi tempat penting dalam sejarah politik Ottoman. Dalam surat Amasya yang terkenal, tiga pangeran Ottoman bersaing untuk tahta setelah kematian Sultan Mehmed II, dan surat ini memainkan peran penting dalam pembentukan kesultanan Ottoman.

Sebelum saya meninggalkan Amasya dan Masjid Sultan Bayazed II, saya menyaksikan di seberang masjid ada jembatan dan sungai yang mengalir mesra, seakan-akan mengabarkan pada dunia ada tempat indah di Amasya.
Hingga saat ini, Amasya masih menyimpan banyak peninggalan bersejarah dari masa Ottoman, termasuk bangunan-bangunan bersejarah, makam-makam sultan, dan situs-situs penting lainnya yang menjadi saksi bisu dari hubungan erat kota ini dengan Kekaisaran Ottoman.

Allahu'alam Bishawab.

Kemegahan Istana Topkapi Turki, dan Napak Tilas Peninggalan Nabi

#Ngaji Turki 15

Halimi Zuhdy

Saya tidak menyangka ada istana yang sangat luas seperti Topkapi ini. Awalnya, saya kira, Topkapi hanyalah museum kecil yang berisi barang-barang peninggalan kesultanan Utsmaniyah (Ottoman). Ternyata, Topkapi adalah Istana Ottoman dan termasuk salah satu istana paling bersejarah di dunia. Dibangun pada tahun 1459 oleh Sultan Mehmed II, istana ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan kediaman resmi para sultan (khalifah) Utsmaniyah hingga abad ke-19. Selama lebih dari 600 tahun, istana ini menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah Turki dan peradaban Islam.


Dan menariknya, Istana Topkapi (Topkapi Place, Topkapi Sarayi)  merupakan istana terluas kedua setelah Versailles di Prancis. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Beberapa bangunan mengelilingi lapangan istana dan kebun, seperti gudang senjata, ruang harta, ruang makan, kamar Sultan dan menara penjaga.

Berlokasi di atas bukit di semenanjung historis Istanbul, Topkapi Palace menawarkan pemandangan spektakuler dari Selat Bosporus, Laut Marmara, dan wilayah sekitarnya. Pemandangan ini menjadikannya tempat yang ideal untuk menikmati keindahan kota Istanbul yang unik. Saya bertemu dengan banyak pengunjung dari berbagai negara, dan bahkan harus rela mengantri puluhan kilometer.

Kaki tidak terasa capek mengelilingi komplek ini, karena setiap tempat yang saya masuki, banyak koleksi harta karun, kumpulan kekayaan yang luar biasa. Pedang-pedang bersejarah dan senjata-senjata kuno berdiri gagah, saksi bisu dari masa-masa ketangguhan kerajaan yang kuat.

Istana Topkapi bukan sekadar museum. Ini adalah pintu gerbang menuju keajaiban masa lalu, sebuah perjalanan melalui zaman yang membius semua indera. 


Topkapi membawa saya kembali ke zaman ketika kekuasaan dan pesona berpadu dalam harmoni sempurna. Saya tak henti terpesona, tersihir oleh keindahan dan keunikan yang tak tertandingi dari Topkapi Palace, sebuah tempat ajaib yang layak diabadikan dalam hati dan ingatan selamanya. Sesekali saya keluar, melihat selat Bosporus, yang asyik banget. Crik, saya ambil gambar, saya buat status di WhatsApp, inilah kejayaan masa lalu. 

Istana Topkapi yang sekarang menjadi Museum adalah salah satu situs bersejarah paling ikonik di Istanbul, Turki. Istana ini memiliki banyak keunikan yang membuatnya menonjol dan menarik bagi para pengunjung. Saya membaca di dinding-dinding informasi yang seakan ia memberi kabar pada saya, bahwa sebelum istana Topkapi dibangun oleh Sultan Mehmed II pada pertengahan abad ke-15, istana ini memiliki beberapa nama lain yang digunakan oleh penguasa sebelumnya. Saat kota ini masih menjadi ibu kota Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium), kompleks istana ini dikenal sebagai "Acropolis" atau "Akropolis" dan merupakan tempat kediaman kaisar Romawi Timur.


Setelah penaklukan kota oleh pasukan Ottoman pada tahun 1453, Sultan Mehmed II membangun kembali istana ini dan menamainya "Yeni Saray" atau "Saray-i Cedid", yang berarti "Istana Baru" dalam bahasa Turki. Nama ini digunakan untuk beberapa waktu sebelum akhirnya berganti menjadi Istana Topkapi (Topkapi Sarayi).  Pada tahun 1478, Sultan Mehmed II memerintahkan pembangunan bagian harem di kompleks istana. Setelah itu, kompleks ini mulai dikenal dengan nama "Topkapi Sarayı", yang berarti "Saray Pintu Meriam" atau "Topkapi Palace".


Sejak saat itu, istana tersebut terus dikenal dengan nama Topkapi Palace dan menjadi kediaman resmi dan pusat pemerintahan kekhalifahan Utsmaniyah hingga abad ke-19. Nama istana Topkapi terus digunakan setelahnya sebagai istana dan kemudian sebagai museum setelah Kesultanan Utsmaniyah berakhir pada tahun 1922.


Istana Topkapi, bukan hanya dinding-dinding yang menyapa sepi, istana yang berubah menjadi museum mulai pada tahun1924, berisi beberapa peninggalan penting, termasuk termasuk Nabi Muhammad, Nabi Musa, serta para khalifah Utsmaniyah dan keluarga Nabi Muhammad seperti Umar, Usman, Ali, dan Fatimah. Istana yang telah menjadi museum ini, membuka pintunya bagi pengunjung dari seluruh dunia. Museum ini menyimpan koleksi berharga dari sejarah Utsmaniyah, termasuk senjata, pakaian, perhiasan, dan berbagai artefak lainnya yang memberikan wawasan mendalam tentang masa kejayaan kerajaan.


Bersambung...Ngaji Turki 15 (Peninggalan Para Nabi)


#TopKapi #Turki