السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Minggu, 16 Juli 2023

Menyingkap Sulthani Caravanserai, Hotel Gratis Pertama di Dunia dan Jejak Sejarah Perdagangan

Halimi Zuhdy

Çok eğlenceli (asyik sekali)!. Saya belum merasa lelah walau sudah beberapa jejak sejarah saya tapaki. Karena, setiap tapak kaki yang menapak ada cerita sejarah dalam peradaban manusia yang hidup di sini. Bursa dengan Ulu Cami, Yesil Cami dan Yesil Turbe-nya, Efesus dengan perpustakaan dan teater-nya,  Pamukkale dengan Hieriapolis-nya dengan formasi geologi uniknya yang disebut "Kastil Kapas". 
Dari Pamukkale, perjalanan dilanjutkan menuju Konya, sebuah kota yang terletak di tengah Anatolia, Turki. Konya terkenal sebagai pusat budaya dan spiritual di Turki, terutama karena menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi Rumi, seorang penyair sufi terkenal. Konya juga merupakan pusat dari Kesultanan Seljuk Rum pada masa lalu. Sambil membayangkan tarian Rumi yang terus berputar, kanan kiri tampak bunga-bunga matahari menyapa pagi. 

Di tengah perjalanan terlihat dari jauh bangunan gagah dan megah, seperti istana. Sulthani Caravanserai, nama yang saya dengar pertama kali. Dulu, perjalanan ini disebut dengan jalur sutra, jalur perdagangan internasional pada masanya. Karavanserai berasal dari bahasa Persia ( کاروانسرا kārvānsarāy) yang bermakna penginapan atau hotel, sedangkan dalam bahasa Arab adalah funduq. Caravanserai adalah sebuah penginapan yang berada di tepi jalur perdagangan tempat para musafir (biasanya kafilah dagang) dapat beristirahat dan memulihkan tenaga dari perjalanan panjang.[Al-Maudhu' dan Wikipedia Inggris).
Penginapan yang sempat saya singgahi ini bernama Sulthani Caravanserai. Caravanserai ini terletak di sekitar 130 kilometer timur laut Konya, di wilayah yang kini dikenal sebagai Aksaray. Sulthani Caravanserai dikenal sebagai salah satu caravanserai paling terkenal di Turki dan merupakan salah satu titik penting dalam perjalanan perdagangan di masa lampau. Saya membayangkan, ada penginapan mewah, dengan berbagai hidangan, gratis pula. Kalau sekarang, setiap tempat yang kita singgahi berbayar, ke toilet saja bayar, belum lagi kalau bermalam. 

Sulthani Caravanserai di Turki adalah penginapan atau hotel pertama di dunia yang menawarkan akomodasi gratis bagi para pengguna jalan. Di masa lalu, caravanserai ini menyediakan tempat persinggahan yang aman dan nyaman bagi para pedagang dan pengembara yang melakukan perjalanan jarak jauh. Mereka dapat beristirahat, mengisi ulang persediaan, dan berinteraksi dengan pedagang lainnya. Apa kira-kira faidahnya? Selain kenyamanan para musafir dan pedagang, mereka dapat menikmati negeri tersebut tanpa rasa khawatir, dan melakukan bisnis terasa lebih nyaman. 

Sulthani Caravanserai mempunyai struktur berbenteng, maka saya kira ini Istana atau benteng perang, bangunan ini dibangun pada tahun 1229, pada masa pemerintahan sultan Seljuk Kayqubad I (memerintah tahun 1220-1237), oleh arsitek Suriah Muhammad ibn Khalwan al-Dimashqi. Setelah sebagian dilalap api, kemudian diperbaiki kembali pada tahun 1278 oleh gubernur Ahmed Kerimeddin bin El Hasan pada masa pemerintahan sultan Kaykhusraw III. 

Menarik, dalam beberapa literatur, musafir atau para tamu di Sulthani Caravanserai diberikan perlindungan dari ancaman perampok dan bahaya alam yang mungkin mereka temui selama perjalanan mereka. Selain itu, caravanserai ini juga menjadi pusat pertukaran budaya, di mana para pedagang dari berbagai negara dapat bertemu, berdagang, dan berbagi cerita serta pengalaman mereka. Tidak hanya sebuah penginapan gratis, tetapi memberikan sensasi pengalaman sendiri bagi mereka. Hanya membayangkan!!. Andai ada rest area (pemberhentian) seperti sekarang dengan model Sultahanj Caravanserai, apa tidak rugi?. Tidak dong, coba saja.
Tidak hanya makanan untuk musafir yang gratis, Caravanserai menyediakan makanan dan minuman untuk hewan-hewan para musafir juga, juga bisa mengambil wudhu, mandi dan shalat. 

Oh, ia setelah saya sampai di tempat Sulthani Caravanserai, saya disuguhi keindahan arsitektur megahnya. Dengan pintu gerbang yang mengesankan dan kamar-kamar yang didekorasi dengan mozaik indah, caravanserai ini menciptakan suasana yang magis di tengah gurun yang tandus. Tapi, sekarang sudah tidak tandus lagi ya, karena banyak bangunan modern yang mengitarinya. Dan hijaunya pepohonan memberikan nuansa indah. 

Ingin sekali bermalam di Sulthani Caravanserai merasakan ingin merasakan pengalaman unik dan tak terlupakan. Tapi, tidak mungkin karena hanya mampir dan mengambil foto-foto untuk kenang-kenangan, dan melirik dinding yang magis. 

Setalah saya menikmati keunikan dan pesona Sulthani Caravanserai, saya sampaikan pada dinding-dinding itu, bagaimana suatu saat saya bisa membangun gedung atau lembaga gratis untuk umat. Bismillah,.biiznillah, bimasyiatillah. 

Salam dari Konya Turki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar