السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Selasa, 21 Maret 2023

Folklor Arab di Indonesia

Folklor Arab, atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai "adab sya'bi al-Arabi", adalah kumpulan cerita rakyat, legenda, mitos, dan dongeng yang diwariskan dari generasi ke generasi di dunia Arab. Kisah-kisah ini disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya selama berabad-abad, dan kemudian direkam secara tertulis.

 
Folklor Arab meliputi berbagai topik dan jenis cerita, termasuk kisah-kisah keagamaan seperti kisah-kisah dari Alquran dan Hadis, serta kisah-kisah tentang Nabi dan para sahabatnya. Selain itu, ada juga kisah-kisah tentang peri, jin, dan setan, serta kisah-kisah tentang pahlawan dan penjahat, serta cerita romantis. 

Salah satu jenis cerita dalam folklor Arab adalah "Alf Laylah wa Laylah", atau yang dikenal di Barat dengan nama "One Thousand and One Nights". Kumpulan cerita ini menceritakan tentang petualangan seorang wanita bernama Scheherazade yang menahan eksekusi dengan menceritakan cerita yang menarik selama 1.001 malam. 

 Selain "One Thousand and One Nights", ada juga kisah-kisah tentang "Juha", seorang tokoh yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat Arab, yang dikenal karena kebodohannya namun juga kearifannya. 

 Folklor Arab memiliki pengaruh yang kuat pada budaya dan kehidupan sehari-hari orang-orang Arab, termasuk di Indonesia di mana ada komunitas orang Arab. Cerita dan kisah-kisah yang terkandung di dalamnya terus diceritakan dan dinikmati oleh generasi yang lebih muda sebagai bagian dari tradisi dan warisan budaya mereka.

Membicarakan Foklor Arab yang ada di Indonesia hampir tidak bisa dilepaskan dari perkembangan dan persinggungan masyarakat arab dengan masyarakat Nusantara itu sendiri. Persinggungan masyarakat Nusantara dengan masyarakat berhubungan dengan sistem perdagangan yang sudah ratusan tahun terjalin, hal itu dapat dilihat dari jalur pelayaran (silk road) masyarakat arab dan masyarakat Nusantara. Persinggungan yang dimulai dari sistem perdagangan yang terjalin menjadikan berbagai pola kebudayaan masyarakat nusantara dan arab saling mempengaruhi. Terutama yang memberikan pengaruh yang kuat adalah agama Islam. 

 Agama islam yang dibawa oleh masyarakat pedangang arab dalam berbagai literatur sejarah islam nusantara melakukan berbagai adaptasi dengan kebudayaan lokal. Sehingga islam yang berkembang dapat diterima sebagai sebuah syariat dan budaya dengan berbagai modifikasi budaya yang ada. Sehingga yang terjadi adalah munculnya sistem kebudayaan islam nusantara yang kemudian menjadi ciri khas masyarakat islam diIndonesia. 

Masyarakat arab, terutama masyarakat Hadrami yang datang pada periode tahun 1800-1900 memberikan banyak pengaruh dalam berbagai kebudayaan di Nusantara. Terutama dalam hal makanan, pakaian, musik, Pendidikan dan lain-lain. Agama islam yang menjadi agama mayoritas yang di peluk oleh masyarakat Indonesia menjadikan berbagai pengaruh kebudayaan mudah untuk diterima. Gambaran-gambaran masyarakat islami yang dutampilkan oleh tokoh-tokoh dari Hadrami memberikan pengaruh yang kuat seperti dalam berpakaian, alat musik, nyanyian dan makanan.

Dalam berbagai acara perayaan yang dilakukan oleh masyarakat arab Hadrami kebanyakan menggunakan berbagai pola kebudayaan mereka yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal, seperti dalam perayaan haul dan maulid Nabi Muhammad SAW dan lain-lain. Buku ini membahas baik secara historis tentang persinggungan kebudayaan masyarakat arab dan masyarakat Nusantara dalam berbagai bentuk seperti makanan, musik, alat musik, pakaian maupun berbagai pengajaran lewat paribahasa-paribahasa yang mereka tampilkan. 

Buku ini merupakan kajian diskriptif tentang foklor masyarakat arab yang ada di Malang meliputi makanan, alat musik, nyanyian, pakaian dan paribahasa sebagai media pengajaran budi pekerti. Dalam buku ini juga dibahas tentang sejarah, makna dan fungsi dari berbagai bidang foklor tersebut dan berbagai pola kebudayaan yang akulturatif dengan kebudayaan lokal nusantara. Sehingga foklor arab yang berkembang dalam masyarakat seakan-akan tidak menjadi milik dari masyarakat arab semata, tetapi menjadi milik masyarakat nusantara secara umum.

Sebagai sebuah buku yang menyajikan berbagai fakta-fakta diskripstif dari penelitian lapangan, tentu saja memiliki kekurangan. Hal tersebut karena kajian yang begitu luas yang mungkin luput dari perhatian peneliti. Namun buku ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi penelitian-penelitian kebudayaan masyarakat arab dan masyarakat islam Nusantara. Hal ini karena peneliti melihat masih sangat minimnya kajian tersebut baik secara antropologis maupun secara sosiologis mengingat begitu banyak kajian-kajian yang bisa dilakukan berdasarkan fakta-fakta antropologis maupun fakta sosiologis yang ada disekitar kita. 

 Ahirnya saya sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang membatu dalam penelitian buku ini, terutrama dari teman-teman yang bersedia menjadi narasumber, dukungan keluaraga tercinta dan teman-teman yang membantu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Selamat Menikmati. 

 Penulis Buku 
Anwar Masadi 
 Halimi Zuhdy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar