السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Minggu, 22 Januari 2023

Menelisik Arti Putra Nabi Ya'qub

(Ruben, Levi, Yusuf, Yehuda, Simon, Benyamin dan Dina)

Halimi Zuhdy

Setiap nama yang hadir ke muka bumi, pastilah memiliki arti atau makna. Dan setiap nama yang hadir memiliki rahasia, peristiwa, dan sejarah tersendiri. Ia tidak pernah hadir secara tiba-tiba, kemudian hilang. Apalagi, nama-nama yang terekam dalam kitab suci, kitab kejadian dan buku sejarah. Berikut, penulis mengintip beberapa nama yang cukup masyhur di dunia yang berasal dari putra-putri Nabi Ya'qub. 
Benyamin adalah putra Nabi Ya'qub (Jacob), saudaranya Nabi Yusuf, dan ia merupakan anak ragil dari 12 bersaudara. Benyamin berasal dari bahasa Abariyah (Ibrani). Nama ini terdiri dari dua kata yaitu "ben" dan "yamin". Ben dalam bahasa Arab adalah Ibnu (ابن) dan yamin adalah kanan (يمن). Maka, Bunyamin adalah anak tangan kanan, yaitu anak kesayangan, anak berkah dan yang dipercaya. 

Bagaimana dengan Levi atau orang menyebutnya juga Lawi?. Dan yang menarik, celana Jeans dengan merk Levi's berasal dari kata ini, benarkah?, Bisa benar, bisa salah. Lawi (Lavi) bin Ya'qub adalah putra ke tiga, setelah Ruben, Simon kemudian Lavi (Lawi). Bila ditilik lebih jauh, arti kata Levi adalah menggabungkan (مجامعة). Dari Levi lahir keturunan Nabi Musa dan Nabi Harun. Dan selain kesalehannya, keturunan ini dikenal dengan klan yang tegas dan kuat. 
Berikutnya adalah Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya'qub yang ke-11. Nama ini berasal dari bahasa Ibrani (ibrani taurati) yang bermakna, "Allah memberi hadiah, Allah melipat gandakan, Allah menambahkan". Nama ini cukup masyhur, demikian juga kisahnya. Di Barat dikenal dengan Yosep.

Kita juga sering mendengar nama Ruben, ini adalah putra pertama Nabi Ya'qub. Keturunannya tidak terlalu banyak, dan lemah, berbeda dengan keturuan Levi (Lewi). Ruben artinya dalam bahasa Ibrani هوذا ابن. Saya agak curiga, ben di sini sama dengan Bunyamin (min dan ben). Arti dari Ruben adalah "Lihatlah wahai anakku". Ada juga yang berpendapat Ibnu Ru'yah (anak mimpi), anak yang diimpikan kehadirannya. 

Simon. Nama ini cukup akrab di Eropa, dan pernah terkenal di Indonesia. Ada nama Simon Cowel, Simon Leviev dan lainnya. Simon dalam bahasa Arab Sam'an (سمعان) atau juga tertulis Syam'un (شمعون). Nama ini, dari dua kata Shama dan On, yang bermakna "Allah telah mendengar penderitaanku". Lahir dari ibu yang sama dengan Robin, Lawi, Yahuda, Zabulun dan lainnya. 

Yahuda, atau dalam bahasa Inggris Judah. Adalah putra Nabi Ya'qub yang nomor empat. Dalam bahasa Arab diartikan dengan yahmil (membawa) ya'tarifu (mengakui). Yahuda dikaruniai empat anak laki-laki, dan dari karunia inilah penamaan Yahuda disematkan. Yehudah juga bermakna  'bersyukur', akar katanya dari יָדָה - Yadah - bentuk infinitive-nya: לְהוֹדוֹת - Lehodot, yang artinya 'dia bersyukur atau dia memuji. 

Nabi Ya'qub memiliki 4 orang istri, yaitu Bilha, Zilfa, Lea, dan Rahel. Nabi Yusuf dan Bunyamen lahir dari rahim Rahel. Di antara keturunan Nabi Ya'qub (dari keturunan Yusuf) adalah Yosua (Yusa') dan Elisa (Ilyasa'), dua nama ini banyak digunakan di Indonesia. 

Satu satunya putri Nabi Ya'qub adalah Dina (Dinah, Dainunah). Dari istri beliau yang bernama Leah. Dinah berarti "keadilan" atau juga "orang yang menghakimi."  Tidak diragukan lagi bahwa namanya diberikan kepadanya sebagai bukti kepercayaan orang tuanya pada keadilan ilahi.

***

Dan bila ditilik lebih jauh setiap arti dari 12 putra Nabi Ya'qub ini sangat menarik. Di atas baru 7 putra dan putri Nabi Ya'qub AS. Nama Nabi Ya'qub bermakna "menggantikan", "semoga Tuhan melindungi", dan sejenis dengan nama beliau adalah James, Jakob, Jakov, Jakub, Ya'koub, Yakub, Yakup dan Ya'qoub.

Mari kita analisis lebih lanjut, terkait dengan Celana Jins bermerk Levi's😁

Minggu, 15 Januari 2023

Bahasa yang Berkuasa

(Bahasa Arab, sebagai contoh)

Halimi Zuhdy

Penguasa bahasa itu selalu silih berganti, tergantung pada daerah yang memiliki kekuasaan dan peradaban keilmuan. Bila peradaban suatu negara itu maju, maka negara berkembang akan mengikutinya, tidak hanya aspek ekonomi, teknologi, keamanan tetapi juga bahasa yang digunakan. 
Di dunia terdapat sekitar 7000 bahasa yang tersebar. Tetapi, hanya beberapa bahasa saja yang dianggap menjadi bahasa Internasional. Untuk menjadi bahasa internasional, tidak cukup didaftarkan saja, tetapi melalui beberapa persyaratan, di antaranya; berperan dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Digunakan dalam diplomasi internasional. Banyaknya jumlah penuturnya. Peradabannya yang  tinggi. Dan beberapa persyaratan lainnya. 

Berharap bahasa Indonesia suatu saat nanti, termasuk dari jejeran dari bahasa Internasional. Untuk menjadi bahasa Internasional selain persyaratan di atas, menurut Damshauser bahasanya yang sederhana baik dalam gramatika dan sistem bunyinya. Dan bahasa Indonesia, sepertinya masuk pada katagori ini.

Bahasa yang melalui proses panjang untuk menjadi bahasa Internasional adalah bahasa Arab. Dan bahasa ini, termasuk bahasa yang paling lama bertahan. Menurut riwayat yang jamak dipahami, bahasa Arab adalah rumpun semitik yang merupakan gabungan antara bahasa-bahasa Afroasiatik (Asia dan Afrika). Bahasa ini, paling lama bertahan di dunia, dibandingkan dengan bahasa lainnya, dan bahkan bahasa lainnya yang satu rumpun dan yang berkerabat sudah ditelan bumi, hanya tinggal huruf-hurufnya yang dimusiumkan.

Bahasa Arab yang kita kenal hari ini (Arab Klasik), sudah bertahan 1500 tahun, dan menjadi bahasa dunia beberapa abad lamanya, sehingga orang Barat (eropa) pun bangga jika  dapat menguasai bahasa Arab, karena pada waktu itu, bahasa Arab adalah bahasa keilmuan, yang setiap pembelajar untuk memahami berbagai ilmu, maka harus memahami bahasa Arab.

Di antara ratusan kosakata Inggris dan beberapa bahasa lainnya, misalnya, yang berasal dari bahasa Arab adalah; Jasmin dalam bahasa Inggris dari kata yasmin (bahasa Arab), midan bahasa Persia dari maidan (bahasa Arab), Caid (pemimpin) bahasa Spanyol dari  Al-Qaid (Arab). Almacen (kesedihan) bahasa Spanyol dari almahzan (Arab), College (kampus) dalam bahasa Inggris dari kullun/kulliah (Arab). Yang juga dari bahasa Arab; Camel, Alcaide, Magazine, Alchemy,  Alcohol, Arsenal, giraffe, Sugar dan lainnya. Belum lagi pengaruh terhadap bahasa Indonesia, sekitar  tiga ribu kosakata berasal dari Arab. Juga bahasa Itali, Spanyol, India, Pakistan, Iran. Bahasa Arab juga merupakan sumber bahasa utama Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, dan Melayu.

Namun, berjalannya waktu, juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, keamanan, kebudayaan dan lainnya, maka bahasa Arab juga mengalami perubahan, yang dulu menjadi pengantar dan rujukan keilmuan, kini mengalami kemunduran, terutama yang terkait dengan teknologi.

Walau di sisi lain, bahasa Arab semakin berkembang pesat terutama dari aspek studi keagamaan dan kajian-kajian keislaman. Dan bahkan, sangat membanggakan, pusat-pusat bahasa Arab berkembang pesat, terutama di luar negara Arab.

Kini dan selamanya, bahasa Arab akan tetap bertahan di muka bumi, selama umat Islam masih berada di muka bumi, karena bahasa ini, tidak hanya menjadi bahasa keilmuan, ekonomi, dan kebudayaan tapi sudah menjadi bahasa Aqidah. Bahasa Arab, diikat dengan rapi oleh Al-Qur'an, sebagai bahasanya. Bahkan, yang tidak berbahasa Arab  ibadahnya tidak sah, shalat. Ini, merupakan jaminan, bahasa Arab akan tetap berada di muka bumi, tapi apakah tetap menguasai dan menjadi bahasa Dunia? Inilah yang menjadi renungan bersama, para penggiat bahasa Arab.

Allahu'alam bishawab

Sabtu, 14 Januari 2023

Mengapa Bahasa Arab tidak menjadi Bahasa Resmi di Indonesia?

Halimi Zuhdy

Ada pertanyaan yang menggelitik saya dari salah satu peserta seminar dari Saudi Arabia di Universitas Islam Internasional Dalwa. "Irak, Sudan, Mesir, Maroko, Tunisia, Libya dan beberapa negeri lainnya, dulunya bukan Arab, setelah Islam masuk ke beberapa negeri di Asia dan Afrika, tidak hanya penduduknya yang memeluk Islam tetapi bahasanya berganti menjadi Bahasa Arab, mengapa Indonesia (Nusantara) yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bahasanya tidak berubah menjadi bahasa Arab?" Tanyanya dengan bahasa Arab. 
Saya sedikit merenung, dan mengira-ngira jawaban yang tepat untuk penanya dari Arab ini. Saya jawab, bahwa Indonesia itu sangat beragam, baik dari suku, bahasa, keyakinan dan populasi penduduknya yang mencapai 270 juta. Terdiri dari 17.508 pulau yang dianggap sebagai negara dengan pulau terbesar di dunia. 

Islam hadir ke Nusantara berbeda dengan kedatangannya ke berbagai negara di dunia. Islam hadir di Indonesia melalui akulturasi budaya. Melalui para pedagang yang sambil berdakwah. Jalur pernikahan dan jalur pendidikan. Dan masih banyak pendapat lainnya tentang hadirnya Islam ke Nusantara, dari berbagai catatan, tidak ada yang melalui jalur peperangan. Islam hadir dengan cinta. 
Berbeda dengan kehadiran Islam di beberapa negara lainnya, seperti di Benua Afrika masuknya tentara Amr bin Ash ke Afrika dengan jalur peperangan (walau jalur perang adalah jalur terakhir dari diplomasi) yaitu pada tahun 640 M. Jalur peperangan bukan untuk mengislamkan, tetapi untuk membebaskan beberapa negara dari kekaisaran yang dzalim. 

Islam hadir sebagai pembebas dari kedzaliman di berbagai negara di dunia. Sehingga kehadirannya ditunggu, setelah adanya pembebasan, banyak penduduk yang kemudian masuk Islam dengan tanpa kedamaian. Maka, tidaklah benar dengan anggapan Islam hadir dengan pedang. La ikraha fiddin (tidak ada paksaan dalam beragama). 

Penyebaran Islam di berbagai negara tidak hanya merubah keyakinan mereka, tapi juga bahasanya. Berbeda dengan Nusantara (Indonesia), walau Islam tersebar sampai ke jantung kepulauan tetapi tidak merubah semua budaya di Nusantara dan juga tidak sampai menggantinya dengan bahasa Arab. Walau tidak sedikit kosakata bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab. Ada sekitar 2000-3000 kata yang diserap dari bahasa Arab, sekitar 40 %- 60% persen.

Pengaruh tulisan Arab begitu masif sebelum datangnya penjajahan Belanda, seperti tulisan Jawi atau Pegon. Demikian juga ungkapan keseharian (tahiyyat). Bahasa dalam peribadatan (addiniyah). Dan juga dalam kesusastraan dan seni. 
Kehadiran Islam tidak menjadikan Nusantara berbahasa Arab, tapi menyerap banyak kata dari bahasa Arab. Ia hadir lewat budaya, tapi tidak menghancurkan budaya. Bahasa Arab hadir lewat ngaji Al-Qur'an, kajian keislaman, doa-doa, pengajian, dzikir, dan sekolah-sekolah. Berbeda dengan beberapa negara lainnya (terutama Afrika), yang lewat pemerintahan dengan kekuasaannya, seperti Irak yang ditaklukkan oleh khulafaur rasyidun lewat pertempuran Al-Qadisiyah, Islam masuk ke Mesir karena penduduk Koptik memberikan dukungan pada pasukan Islam untuk membebaskan mereka dari tekanan Kekaisaran Romawi Timur. Di Indonesia dengan damai, maka bahasa yang digunakan tetap dengan bahasa Nusantara (tidak merubah bahasa-bahasa yang di daerah, walau banyak mempengaruhi kata yang ada di dalamnya). 

Kalau ada pendapat lain, bisa ditulis di komentar.

Allahu'lam bissawab.

Kamis, 05 Januari 2023

Penyair Libia dan Juri kontes Amir Syu'ara ke-10

Beberapa hari ini viral di media sosial (berbahasa Arab), antara dewan juri dan penyair Libia dalam kontes pemilihan penyair Arab yang dikemas dalam acara "Amir Syu'ara" ke-10. 

Setelah sang penyair Abdus Salam Abu Hajar  membacakan puisinya; 

لأني كرهت الآنَ والآنُ ضيقٌ يحاصرني ما بعده فهو أضيقُ

ويشغلني عن لحظتي أن لحظتي سراب وما في لحظتي ما يُصدق

ويعجبني في الذكريات سخاؤُها إذا شحت الأوقات في الذهن تغدقُ


Salah satu juri bertanya pada Abdus Salam tentang posisi "sakhauha". Sang juri dengan nada bertanya dan menegaskan, bahwa kata tersebut bukan dibaca sakhauha (سخاؤها) tetapi sakhaaha (سخاءَها). Sang penyair, tetap bersikukuh dengan posisi menjadi fa'il, bukan maf'ul. Dan seakan dua juri lainnya menyetujui apa yang sampaikan Ali bin Tamim. 

Setelah beberapa jam dari "perdebatan" di atas, kalimat-kalimat dari para kritikus sastra dan bahasa menyebar begitu dahsyatnya. Banyak yang mengkritik juri, dianggap keliru dan tidak pantas seorang juri salah dengan hal yang sangat gampang untuk dipahami, dan hal tersebut dianggap pelajaran nahwu sekolah dasar. 
Juri pun sedikit mengklarifikasi lewat lamat twitter-nya, bahwa "kita berada dalam kompetisi, dan wajar untuk menguji kemampuan penyair dengan berbagai pertanyaan. Apa yang kami minta padanya adalah semacam uji nyali setelah dia kami  untuk konfirmasi, jadi kompetisi adalah ujian kemampuan para kontestan dan tampaknya berhasil menjadi ujian untuk menguji kemampuan para terpelajar" dan dia juga menyitir Ayat Al-Qur'an "ولا تعجبك أموالُهم وأولادُهم bahwa hal di atas sudah mafhum, kita semua tahu posisi i'rab pada "yu'jibuni fi dziriyati sakyauha". 

Tapi, apa yang terjadi. Laman twitter juri tersebut diserbu dengan berbagai koment ada yang mendukung, tapi tidak sedikit yang menghujat, bahkan dianggap sebuah alibi saja. 

Dan tagar يعجبني في الذكريات سخاؤها# masih terus ramai di berbagai laman. 

***
Halimi Zuhdy