السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Rabu, 02 November 2022

Menelisik Simbol Ilmu dalam Bahasa Arab (علم)


Halimi Zuhdy

Menarik, bila kita lirik kata ini. Kata yang dimulai dari huruf Ain (ع). Huruf yang seakan-akan membuka mulut dengan lebar-lebar di awal kata. Maka, dapat dimaknai dengan; 1. Pembelajar agar banyak tahu tentang sesuatu, maka harus membuka diri, hati dan pikiran. 2. Dalam sifatul huruf; infitah (terbuka), tidak menutup diri, berfikir, membaca, dan tadabbur. 
Huruf Ain dengan harkat kasrah (ِع), yaitu 'i. dalam Ilmu. Harkatnya terdapat di bawah huruf Ain. Bisa diartikan dengan, pembelajar harus rendah hati, tidak sombong. Merendah. Sesuatu yang rendah, maka ia akan banyak menampung sesuatu. Seperti lembah yang menampung banyak air, bukan seperti gunung walau tinggi tapi tidak bisa menampung banyak air. Semakin rendah, semakin banyak. Laksana sumur. Ada waktunya menjadi gunung, dan ada waktunya menjadi lembah. 

Harkat Ain (kasroh, ِع) akan berubah sesuai dengan usahanya, menyerap banyak ilmu, menjadi Fathah (عَ) yaitu Alim (عَالم). 

مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ اللهُ
“Nabi SAW bersabda: ‘Barang siapa yang tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat). Dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.” (HR Imam Ibnu Mandah dan Imam Abu Nu’aim).

Akan menjadi Alim, bila ia selalu sabar dengan belajar, dengan banyak membuka pikiran dan hati. Laksana huruf Ain. Dan akan berubah menjadi Alim (harkat diatasnya).

Kata Alim (عالم) dan Ilmu (علم) juga satu derivasi dari Alam (عَلم) dan Aalam (عَالم). Alam bermakna mendera, tanda, alamat, simbol dan beberapa makna lainnya. Sedangkan Aalam (عَالم) adalah alam (alam semesta). Maka, dapat disimpulkan, orang yang berilmu adalah mereka yang banyak mengetahui tanda, alamat, simbol. Dan bila mereka dapat banyak mengetahui sesuatu disebut orang 'Alim (jamak; ulama). 

لُغة كلمة العِلْم هي مصدرٌ للفعل عَلِمَ، والجمع منه عُلُوم، فيما يُشتَق اسم الفاعل منه عالِم، والجمع منه عالِمون وعُلَماء، ويُقال عَلِم عَلَماً فهو أَعلُم والمؤنث منه عَلْماء، فيما الجمع منه عُلْم، وعَلِم فلان أيّ انشقت شِفَته العُليا، وعَلِمَ الشيء أي شعر به، وعَلِمَ الشيء علماً أي عَرَفَه

Untuk menjadi orang yang berilmu, maka ia harus terbuka, banyak menyerap, banyak belajar. Dan juga tidak boleh sombong. Kalau sombong sulit mendapatkan banyak ilmu terutama ilmu-ilmu rabbani atau ilmu-ilmu yang nafi'. Bila sudah berilmu, maka akan diangkat derajadnya menjadi fathah (عالم). 

Bila sudah Alim, banyak tahu, maka dilanjutkan dengan menjadi Muallim (معلم). Pengajar. Ia tidak hanya sekedar tahu, tapi memberi tahu. Tidak hanya memberi tahu, tapi membuat orang lain paham. Ziyadatul Mabna, ziyadatul ma'na. Bertambah atau beruba bentuk kata, maka juga akan berpengaruh pada makna.

Allahu 'Alam Bishawab

***
Lanjut Makna Lam (لام) dan Mim (ميم )dalam Ilmu, Insyallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar