السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Sabtu, 29 Oktober 2022

Rumah Sehat vs Rumah Sakit

Halimi Zuhdy

Menarik membincang sebuah nama "tempat" yang  di dalamnya terdapat orang sakit, dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tempat tersebut di Indonesia dikenal dengan sebutan rumah sakit. 
Baru-baru ini, Pak Anies, Gubernur DKI Jakarta, melakukan penjenamaan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Nama tersebut sebagai ganti dari rumah sakit menjadi rumah sehat, atau istilah rumah sehat sebagai branding saja. Ini yang perlu dikorek lebih dalam. 

Seandainya ada perubahan nama, atau mau merubah nama, maka harus melalui mekanisme yang panjang, tidak tiba-tiba merubah nama, karena nanti akan bermasalah dalam pemahaman secara umum. Karena istilah rumah sakit sudah sangat mengakar di masyarakat, dan kata ini sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia, Rumah Sakit, adalah tempatnya orang sakit.

"Rumah Sakit itu tidak baik lo, masak orang yang sudah sakit diletakkan di tempat yang sakit, dari namanya saja sudah menakutkan, Rumah Sakit, apalagi ditambah dengan Gawat Darurat!" Benar, tidak ada yang salah dalam anggapan tersebut, dan juga masuk akal. Tetapi, bukan persoalan rumah sakit dan rumah sehat yang dipermasalahkan, tetapi proses menjadi sebuah nama. Kalau memang itu disepakati, tidak menjadi masalah. Perubahan Rumah Sakit ke Rumah Sehat. Toh bahasa itu adalah "kesepakatan-kesepakatan". 

Mari kita lihat dulu nama tempat orang sakit di dua bahasa dan digunakan di beberapa negara. Dalam bahasa Inggris rumah sakit disebut dengan hospital, kata ini berasal dari hospitality yang bermakna keramahan. Mungkin, mungkin lo ya, di rumah sakit bagaimana diberikan pelayanan terbaik dengan keramahan yang paripurna. Para nakesnya ramah, dan yang mendampingi dituntut ramah, karena bila orang sakit dikelilingi orang-orang yang ramah, insyallah cepat sehat. Maka dari namannya sudah memberikan kesan, ramah. Sehingga orang yang sakit sudah berfikir dan berimajinasi mau ke tempat yang dipenuhi dengan dokter/nakes yang ramah.

Dan yang kedua, dari bahasa Arab. Dan nama ini digunakan dibeberapa di negeri Arab, yaitu mustasyfa (مستشفي). Kata ini derivasi dari syafa-yasyfi (sehat, sembuh), dari wazan mustaf'al. Artinya adalah makan thalabu syifa' (tempat mencari kesembuhan). Menarik bila kita teliti kata ini, maka kata mustasyfa adalah rumah mencari kesehatan. Bukan rumah mencari sakit, atau rumah sakit. 

Mungkin kreatifitas Pak Anies bisa didiskusikan oleh para ahli bahasa, demikian juga falsafah dari penamaan rumah sakit dan juga dari rumah sehat. Karena setiap nama yang lahir (dulu), tidak berangkat dari kekosongan dan kesepakatan hampa, tetapi pasti berangkat dari sesuatu yang dianggap penting, atau peristiwa yang luar luar biasa. 

Salam sehat lahir dan batin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar