السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Selasa, 13 Oktober 2020

Asal Kata Doktor, Dokter dan Makna Tabib

Halimi Zuhdy

Salah ustadz pengajar bahasa Arab pernah bertanya pada saya, "Apa perbedaan doktor (الدكتور) dengan dengan thabib  (الطبيب)?. 
مالفرق بين الطبيب والدكتور..؟.

Saya jawab dengan sangat singkat... 
الطبيب يعالج المريض والدكتور هو لقب لمن تخرج في مرحلة دكتوراه. 
Dokter mengobati orang sakit, sedangkan doktor sebuah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan studi pada tingkat doktoral, setelah magister. 



Dalam Kamus Ma'ani kata Duktur ada dua arti; mereka yang menyelesaikan jenjang tertinggi dalam akademiknya (S3), dan juga bermakna thabib (dukun, dokter). Tetapi, dalam beberapa keterangan tidak semua yang masuk jurusan kedokteran bisa disebut dengan dokter, sebelum mereka melewati beberapa jenjang tertentu. 

Kalimat yang sangat masyhur ini ternyata juga membuat beberapa buku bahasa Arab yang ditulis non Arab salah paham, terkait dengan kata ini. Mungkin, juga kita, semua yang menjadi thabib adalah dokter. Kemudian, apa bedanya doktor dan thabib. Kalau dalam Wikipedia Arab, kata dokter disamakan dengan muallim (guru), mereka yang lulus dari spesialis kulit (dokter kulit). Sama dengan yang lulus dari jenjang S3 (Filsafat, Ph.d) Dan dalam lama ini pula, asal muasal Istilah "doktor" berasal dari bahasa Latin Docere yang berarti "belajar".  Doktor (Latin: Dokter, "guru", dari Doctum, kata benda "belajar" the past participle dari Docere, "mengajar") asal muasalnya kata ini dapat ditelusuri kembali ke awal Kekristenan pada saat istilah "dokter" merujuk pada murid Kristus, bapa gereja, dan lain-lain  Otoritas Kristen yang mempelajari dan menafsirkan Alkitab. Karena filsafat termasuk semua subjek luhur lainnya dari kedokteran, teologi, hukum, dan pengajaran filsafat (filsafat Yunani) termasuk dalam studi ilmiah asli. Maka, Gelar doktor, PhD, pada akhirnya mematuhi konvensi bersejarah ini. Tetapi, mengapa hanya "kedoktoren" yang kemudian diberi gelar ini? Ini kalau benar lo.wkwwk

Kesalahpahaman juga terjadi ketika ada jamaah haji yang mendekati Maqam Ibrahim, dan melihat isi Maqam Ibrahim "Kok bukan kuburan?" dikiranya Maqam ibrahim itu kuburan.wkwkw. karena di Indonesia, Makam itu artinya kuburan, bukan jejak atau tempat berdirinya Nabi Ibrahim. (tulisan saya tetang maqam, bisa dibaca di https://www.nu.or.id/post/read/110992/salah-kaprah-soal-istilah-makam-dan-kuburan)

Pertanyaan ustadz Sudarmin sebenarnya hanya memastikan (bukan beliau tidak paham) bahwa ada buku yang kurang memahami arti dokter dan doktor.

Dokter kalau di Indonesia adalah Tabib (tenaga medis), beda dengan doktor. Apakah di Indonesia juga salah paham?😀 tapi untungnya berbeda tulisan antara doktor dan dokter. Tapi penulisan dalam bahasa Arab keduanya sama (الدكتور) tidak mungkin ditulis دكتار. Dalam bahasa Arab berbeda, kalau tenaga medis ditulis dengan thabib (الطبيب) mereka yang sudah menyelesaikan studi S3 disebut doktor (الدكتور). 

Dari mana asalnya penulisan dokter untuk tenaga medis?
 
Pada asalnya kata dokter itu dari doktor. Mereka yang mengambil studi S3, dengan spesialisasi tertentu. Sebenarnya kurang tepat, bila dokter digunakan pada tenaga kesehatan atau tenaga medis yang belum sampai pada jenjang tersebut. Kecuali, mereka yang juga mengambil spesialis sampai pada jenjang doktor. 

Doktor dalam kamus dan istilah yang digunakan diberbagai negara adalah Doctor, as a title, originates from the Latin word of the same spelling and meaning.The word is originally an agentive noun of the Latin verb docēre [dɔˈkeːrɛ] 'to teach'. It has been used as an honored academic title for over a millennium in Europe, where it dates back to the rise of the first universities. This use spread to the Americas, former European colonies, and is now prevalent in most of the world. Abbreviated "Dr" or "Dr.", it is used as a designation for a person who has obtained a doctorate-level degree.

Ada guyonan di Madura, ketika salah seorang mahasiswa lulus dari jenjang doktorolnya dan kemudian diwisuda. Keesokan harinya, salah seorang tetangganya yang lagi sakit menuju rumah sang Doktor. Alih-alih mengucapkan selamat atas raihan sang doktor, malah ia minta obat untuk penyakitnya. "Pak, saya tidak bisa mengobati Bapak!". Tetangga yang sakit itu kaget, "Bagaimana kok tidak bisa mengobati? katanya sudah dokter, sudah jauh-jauh kuliah, tapi tidak bisa, untuk apa kuliah dokter?!". Doktor ini senyum-senyum, dan pergi kamarannya, mengambil obat bodrex.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar