السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 18 Oktober 2010

PERTEMUAN DENGAN PENYAIR ARAB



Dunia selalu berputar, cepat, tak sedetik pun waktu untuk mengistrahatkan putarannya, jika ia berhenti sejenak saja, akan ada goncangan dan bahkan kiamat. Peputaran itu adalah sebuah kehidupan, sedangkan berhenti adalah sebuah kematian. Kehidupan adalah gerak tanpa henti, toh kalau berhenti hanyalah sebuah persiapan untuk hidup kembali , sedangkan kematian adalah berhentinya gerak. 

Kehidupan dan kematian sebuah perkawinan ang indah, dan merupakan sunnatullah yang luar biasa.
Pertemuan dengan Dr. Qosim, merupakan kehendak Allah swt, sebuah pertemuan yang tidak disangka-sangka, mengejutkan, dan bahkan tidak pernah terbayangkan. Perputaran bumi, mengatur saya untuk bertemu dengan seorang penyair Arab dan penulis terkenal, seorang yang lembut dan tanpak sederhana berada ditengah-tengah konfrensi Internasional, yang sebelumnya tidak saling mengenal, apalagi kenal.
Keeratan itu berawal ketika saya membacakan puisi Arab yang berjudul Bulbuli, dan beberapa puisi lainnya yang sebelumnya tidak pernah saya tulis dalam ingatan, apalagi saya tulis dilontar, semua berjalan dengan mengejutkan, pembacaan puisi di al-funun al-sya’biyah (malam budaya) tanpa ada unsur kesengajaan, karena pembawa acara sedikit memaksa untuk saya tanpil, dengan prinsip pantang menolak, saya tanpil dengan puisi-puisi yang tidak terkonsep, tapi Alhamdulillah puisi itu cukup dipahami dan sedikit membuat hiburan bagi tamu-tamu asing dan peserta konfrensi Internasional ADIA (Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab), setalah membacakan puisi itu saya turun dengan gontai dan tiba-tiba ada yang manggil, “ta’al shuf ainaiya” (kemari, coba perhatikan mata saya dalam-dalam), subhanallah, kayaknya wajah itu pernah saya lihat, tapi di mana?, kemudian dia “qot roaituka katsiran fi FB”(sungguh saya sering melihat wajahmu di FaceBook), “ana la atawaqa’, altaqi’ ma’aka” (saya tidak menangkka bertemu dengan anda), “ana Qosim”.  , saya tidak merasa bahwa diantara penonton atau peserta konfrensi ada yang memperhatikan saya, dan ia adalah Dr. Qosim Hasan Qofah beserta Istri dan anaknya.  Dan yang aneh lagi buat saya, “ana qora’tu kitabakan katsiran fi FB syi’ran kanat atau maqolatan” (saya sering membaca tulisan-tulisanmu di FB, seperti syair dan opini).

Saya hanya bisa diam, dalam keindahan, ia selalu muncul dengan syair-syairnya yang menawan dalam FB saya, dan ternyata ia juga sering membaca tulisan-tulisan saya (puisi dan opini yang ditulis dengan bahasa Arab),  dan hari malam itu saya bisa bertatap muka dengan seorang penulis Arab yang cukup produktif. Subhanllah, keindahan putaran bumi, mebawa aku mengitari Libia, Mesir, Sudan, Qotar, Arab Saudi ..meskipun bukan tubuh tapi dengan sejuta rasa. Dr. Qosim diantaranya, seorang dosen di Universitas Jabal Gharbi Libia.

Pertemuan itu berlanjut, ketika saya menemani rihlah (refreshing) bagi rombongan konfrensi Internasional yang berasal dari Timur Tengan , menuju sallal (air terjun) Coban Rondo, dan taman rekreasi Selecta, diperjalanan saya membacakan syair-syair Arab saya, diantaranya :
بقربانك
قرب حبي بقرب قلبك # وبعد حبي لبعد بالك
قريبا ليس بقر بدنك # لكن قلبى يتعلق بقلبك
مزق شوقى لفتح ما فيك # وانت لا تخفى في عينك
انفقت وقتى بتبحرك # وانا اتموج بلا سفينتك

فـــــــــوق الحب

طار جسمي
بأجنحة حبيتي بها
فتبسمت، فر قلبي لقربها
قلت : لا تحزني لأن الحب مع المحب
ولولا تأتيني بجسدك فأتني بقلبك
وطرقنى بشوقك
لأفتح باب قلبي لحبك

dan beberapa guyonan lainnya, …ya..minimal membuat tersenyum mereka. Beberapa jam kemudian, bis UIN Maliki Malang merapat ke tempat parkiran, saya turun dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk sedikit berbicara tentang beberapa hal yang berkaitan dengan dunia kesusastraan Arab, dan juga tentang sastra yang digandrungi Dr. Qosim sendiri, ternyata ia sangat suka syair-syair ghazal (puisi-puisi cinta), dan beberapa kalimat puisinya yang terbaru ditunjukkan pada saya ketika di Fakultas, sungguh indah sekali.
Selain Dr. Qosim, saya bertemu dengan dosen-dosen Sastra Arab yang sudah melalang buana di dunia kesusastraan Arab…..Dr. Muhammad bin Abdullah al-munawwar dan Dr. Ramadhan Ahmad Abdu An-naby Amir.  Yang insyallah saya ceritakan dikesempatan yang lain.

Dzikriyah min al-mu’tamar al-duwaly
Sastrahalimi.blogspot.com
halimizuhdy.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar