السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Selasa, 27 Juli 2010

CINTA MELAMPAUI JARAK


Apakah cinta itu harus menyatu dan menjadi satu, maka pasti jawabannya adalah ia. Tapi, dalam sisi lain saya mencoba menghayati cinta dari belahan samudera yang lain. 
Benarkah cinta harus menyatu dan menjadi satu?. Jawaban saya tidak harus, mengapa karena gelombang cinta telah membawaku pada muara rindu, dari kerinduan itulah sebenarnya saya rasakan cinta yang sebenarnya. Jika saya selalu berkumpul dan menyatu dengan istri, maka keindahan itu tidak saya dapatkan seperti sekarang ini, yang hati dan pikiran selalu mengingatnya dalam jaga dan tidurku. Mungkin itu cinta, namun jika saya selalu didekatnya mungkin cinta itu menjadi biasa. Tidak ada yang luar biasa! Karena cinta itu adalah kerinduan yang mendalam dari seorang kekasih untuk kekasihnya.

Kerinduan Nabi saw, para Wali dan hamba-hamabanya yang sholeh adalah sebuah pertemuan dengan Kholiq, sehingga sangat banyak kisah para sahabat yang ingin cepat meninggalkan kegersangan bumi ini untuk bertemu dengan hadiratnya. Dan pertemuan denganNya lebih indah dari pada sorganya. 

Saya katakan pada istri saya bahwa kasih sayang saya semakin bertambah karena JARAK, ternyata jarak benar-benar membuatku ekstasi untuk selalu berada di dekatnya dan tidak ingin lagi meninggalkannya. Dengan nahkoda kesabaran dan kesepahaman akan membawa keluarga pada dermaga sakinah, mawaddah dan rohmah.

Seseorang yang tidak pernah bertemu nabi, tapi dia selalu berdendang menyebut namanya, bahkan menangis, berteriak histeris ketika namanya disebut, apakah cinta harus bertemu dan menyatu. Ketika Bilal bin Rabah mengumandangkan Adzan dan menyebut nama Muhammad, sepontan ia menangis dan tidak bias melanjutkannya, karena namanya sungguh telah menancap dalam dadanya, sehingga sejak itu pula ia tida mau mengumandangkan adzan lagi, karena setiap nama itu disebut suaranya berhenti dan tak pernah bias untuk melanjutkannya. LUAR BIASA.

Cinta sudah menghilangkan jarak, ia melampaui samudera, api, dingin dan segalanya, karena cinta adalah jarak itu sendiri, api itu sendiri, dingin itu sendiri, dan cinta adalah kesungguhan untuk mendekat meskipun pada kenyataannya tidak mampu untuk mendekati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar