bila cinta beraba dinding-dinding keangkuhan, hancur
roboh tak terhalang. di sebuah pucuk keangkaramurkaan
raiblah kegelisahan. dahan-dahan tak mampu lagi
membawa dahan, karena geliat buah
terus mengembang.
geliat akar, arus sungai, senyum macan,
derai ombak,sayup angin, buncah bara,
tetes air mata, nyanyian burung, terus meraba
bumi. Meneteskan, membuai, melahir cinta.
bila cinta meraba hilanglah akal dan pikiran.
menuju hakekat kebenaran, yang tak
ada angin dan awan hujan terus mengerang.
bila cinta meraba, kemunafikan redup
bagai pijar ditelan petang.
meraba cinta, kuasa cinta, dan pada
Maha Cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar