السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Rabu, 19 Desember 2012

UHIBBUKI JIDDAN (Saya Mencintamu, Sungguh)

Membaca puisi karya Nizar Qabbani dalam diwan 100 risalah cinta, uhibbuki jiddan juga dikenal dengan judul al-hubb al-mustahil
 

Halimi Zuhdy

1. Analisis Bahasa Uhibbuki Jiddan

a. Pemilihan diksi

Diantara struktur fisik puisi adalah  Diksi,  ia meruapakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register (ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital hingga titik).
            Dalam pemilihan diksi Nizar Qabbani sangat cermat dan sangat sistemtis, dan cocok dengan suasana, ia mampu melahirkan sugesti luar biasa. Bisa kita perhatikan dari judulnya Uhibbuki jiddan, jarang sekali ada kalimat seperti diatas, biasanya Uhibbuki syadida, atau innani uhibbuki, uhibbuki haqqa al-hubbi, uhibbuki kathira dan kata-kata lainnya, kalau penggunaan uhibbuki sudah biasa tapi yang menyertainya “ jiddan” sangat jarang sekali digunakan oleh para penulis, sehingga ketika saya membaca tema dari puisi ini, sudah tahu bahwa ini tulisan Nizar Qabbani, dari mana?dari diksi yang dipilihnya. Dengan tambahan jiddan Nizar mampu memberikan sugesti kepada para pembaca.