السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Minggu, 28 September 2025

Tak Semua Harus Dipahami

Kadang kita merasa ingin didengar, dipahami, atau dimengerti sepenuhnya. Namun, kenyataannya, seperti dalam kisah para Nabi, tidak semua isi hati bisa tersampaikan, dan tidak semua orang mampu merasakan apa yang kita rasakan.
Nabi Yusuf pernah memilih

فَأَسَرَّهَا فِي نَفْسِهِ
"menyimpan sesuat hanya dalam dirinya".

Nabi Ya’qub, ketika hatinya perih, memilih

وَتَوَلَّىٰ عَنْهُم
"berpaling, menahan luka dalam diam". 

Dan Maryam, ketika tak sanggup lagi menjelaskan pada manusia, berkata:

فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيًّا
 "hari ini aku takkan bicara dengan seorang pun manusia.”

Semua itu memberi pesan: tidak semua harus diposting. Tidak semua harus dipahami orang lain. Tidak semua rasa bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Di zaman media sosial hari ini, kita sering terjebak pada keinginan untuk terus mengabarkan isi hati: status, story, caption panjang. Padahal, sebesar apapun usaha kita, orang tidak selalu benar-benar mengerti. Mereka bisa menafsirkan sesuka hati, bahkan kadang salah paham.

Dan di titik itulah kita belajar: cukup Allah saja yang tahu seutuhnya.

"فلن يفهموك ولن يشعروا بك، الله وحده الذي سيفعل"
“Mereka takkan memahami, mereka takkan merasakanmu. Allah-lah satu-satunya yang benar-benar tahu dan peduli.”

 Jadi, di tengah hiruk-pikuk dunia digital, mari belajar menenangkan hati. Tak semua keluh kesah harus diumbar, karena ada ruang lebih aman: doa.

Fatwa Cinta #328 ❤️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar